Oleh : Teguh Iman Affandi
Kabupaten Tambrauw adalah satu kabupaten di wilayah Propinsi Papua Barat. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kota Sorong, mengacu pada Undang-Undang Nomor 56 Tahun 2008.
Kamis, 17 Februari 2022, Kaoem Telapak sebagai organisasi yang berkomitmen pada pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, mengadakan diskusi bertajuk, Menggali Cerita Sumber Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Tambrauw. Diskusi ini merupakan pemaparan hasil pemetaan yang dilakukan Kaoem Telapak ke Kabupaten Tambrauw pada 13 November – 17 Desember 2021. Diskusi ini mengungkap tiga fakta menarik Kabupaten Tambrauw.
Inilah tiga fakta menarik Kabupaten Tambrauw.
- Kabupaten Konservasi
Kabupaten ini disebut sebagai kabupaten konsevasi karena banyak memiliki cagar alam yang masih asli, yakni di antaranya; Cagar Alam Pegunungan Tambrauw, Taman Wisata Alam Pulau Dua, dan Pantai Jamursba Medi. Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan nomor 783/II/2014 tentang peta fungsi hutan provinsi Papua Barat pun mengukuhkan 80 % wilayah Kabupaten Tambrauw sebagai hutan lindung. Martua Sirait, Deputi Direktur Eksekutif dari Samdhana Institut, dalam sambutan diskusi diskusi menyebutkan bahwa konservasi yang dimaksud adalah konservasi yang berdasarkan pada kearifan lokal dan pengakuan hak-hak dasar kelompok masyarakat adatnya, “Ini berdasarkan pada Perda No. 6 Tahun 2018,” ujarnya.
- Kaya Potensi Jasa Lingkungan
Dalam pemaparan Wisnu Tirta, narasumber diskusi dari Kaoem Telapak mengatakan, “Di distrik Miyah dan Salemkai kita melihat ada potensi untuk pengembangan jasa lingkungan.” Alasannya karena di kabupaten itu terdapat gua, sungai, sumber flora-fauna. Dia pun menambahkan bahwa di distrik itu, dia diperkenalkan dengan kelompok-kelompok yang terbiasa menjadi pemandu pengamatan burung-burung endemik Papua. - Perempuan Punya Peranan Strategis
Dari penelitian di Distrik Bikar, Salemkai, dan Fef, memperlihatkan bahwa perempuan mempunyai peran strategis dalam menjaga keberlajutan penghidupan di tigas distrik tersebut. Indri Widya Wati, anggota peneliti Kaoem Telapak, menyebut contoh kasus di kampung Wetam, Distrik Bikar bahwa perempuan berperan untuk menjual hasil kebun atau hasil melaut. “Keuntungan dari hasil penjualan, keuangannya akan di-manage atau dikelola oleh mama-mama,” ujar Indri. Mengingat usia Kabupaten Tambrauw relatif muda, fakta-fakta di atas bisa jadi akan bertambah seiring kemajuan yang terjadi di Kabupaten Tambrauw.
Referensi
Kaoem Telapak. (2022, February 18). Menggali Cerita Sumber Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Tambrauw. Webinar 17 Februari 2022 [Video]. YouTube.