Gerakan Samin adalah gerakan perlawanan non violence yg sangat melegenda di pulau Jawa dan penjuruh dunia.
Gerakan ini adalah gerakan rasional dan dengan kesadaran penuh “berlagak bodoh”, sehingga membuat penjajah Belanda kehilangan akal untuk mengalahkannya. Kalau mereka angkat senjata, tentu Belanda akan dapat dengan mudah mengalahkannya sebagaimana perang Diponegoro.
Cara berlagak bodoh yg dikembangkan Samin adalah semisal, disuruh ngangkat batu untuk pembangunan jalan, maka batu cuma diangkat saja dan diam ditempat, seperti orang bodoh. Baru dibawa jalan kalau diperintahkan, itupun dibawa jalan terus dan tidak berhenti kalau tidak diperintah berhenti. Demikian pula batu tidak akan ditaruh kalau tidak di suruh menaruhnya.
Cara seperti ini dilakukan oleh semua anggota Samin, model gerakan dan perlawanan ini membuat Belanda kesal dan selalu kehilangan akal, karena tidak ada alasan pembenar untuk melakukan kekerasan.
Inilah gerakan non violence yg paling bagus di seluruh dunia, bila dibandingkan dg yang lain, seperti zapatista dengan sub-comandante Marcos-nya.
Meskipun banyak jatuh korban, namun sedulur sikep (pengikut Samin) semakin menjadi agung dan terhormat, karena bagi mereka hidup hanya sekedar ngalelakon, untuk menuju alam keabadian.
Gerakan pasung semen adalah murni inisiasi sedulur sikep dengan kesadaran penuh dan landasan kultural keturunan (anak cucu) Samin Surosentiko. Temen temen LSM hanya mendukung dan memperkuat. Maka gerakan tidak akan pernah surut, karena jiwa dan kehidupan sedulur sikep adalah berjuang untuk kehidupan anak cucu dan keturunannya, sampai akhir jaman. Bravo sedulur sikep dengan gerakan saminisme yang terus melegenda.